Dalam sebuah cerita,
disebutkan bahwasanya iblis itu dahulu memiliki kedudukan yang sangat tinggi
dan hamba Allah SWT yang taat. Dia memiliki nama Al-Abid yang artinya ahli
ibadah pada langit pertama. Pada langit kedua, iblis disebut dengan Az-Zahid
dan di langit ketiga diberi nama Al-Arif. Di langit keempat namanya adalah Al Wali. Pada langit ke lima namanya
adalah At-Taqi. Sedangkan nama di langit keenam dan ketujuh adalah Al-Kazin dan
Azazil. Namun sayang, di Lauhul Mahfudz, tulisan “Iblis” terselubung
rapi, tidak satupun makhluk yang tahu kecuali Allah, tertera Al-kafir Al-mal'un
(Iblis ingkar terkutuk).
Iblis ini merupakan keturunan dari bangsa
jin. Beribu-ribu tahun sebelum manusia diciptakan, Allah sudah menciptakan
malaikat dan jin. Malaikat diciptakan Allah dari cahaya, sedangkan Jin diciptakan
Allah dari nyala api. Firman Allah dalam surat Ar Rahman,
(14). خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ
صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
(15). وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ
مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api.”
Mereka dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Dan dunia ini sudah dihuni oleh bangsa jin. Jin sebagaimana Manusia, diciptakan dengan diberikan akal dan nafsu. Mereka juga diberikan beban perintah dan larangan syariah. Di antara mereka ada yang taat beribadah dan ada juga yang membangkang. Karena hakikat penciptaan mereka juga adalah untuk beribadah kepada Allah SWT., sesuai firman Allah Q.S. Adz Dzariyaat: 56,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia,
kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Firman Allah SWT : QS Al
Jin :11-15
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ
كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا (١١(
“ dan Sesungguhnya di
antara Kami ada orang-orang yang saleh dan di antara Kami ada (pula) yang tidak
demikian halnya. adalah Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.”
Berbeda dengan
manusia, jin bisa berumur sampai ribuan tahun, bahkan puluhan ribu tahun,
begitu pula Azazil. Dia beribadah kepada Allah selama 1000 tahun di bumi. Sebagai
balasan ibadahnya yang tekun tersebut, Azazil diperbolehkan mengajukan suatu
permintaan kepada Allah. Azazil meminta untuk dia dipindahkan ke langit
pertama, agar dia bisa beribadah lebih tekun lagi. Allah mengabulkan do’anya.
Di langit pertama dia beribadah kepada Allah selama 1000 tahun. Azazil kembali
meminta agar dia dipindahkan ke langit kedua. Di langit kedua, Azazil beribadah
kepada Allah selama 1000 tahun. Begitulah seterusnya. Azazil dapat beribadah
kepada Allah selama 1000 tahun di setiap tingkatan langit. Sampai di langit ke
tujuh, total dia sudah beribadah selama 8000 tahun (di bumi dan di tujuh
tingkatan langit). Walaupun begitu, Azazil tetap terus beribadah kepada Allah
selama ribuan tahun berikutnya.
Karena ketaatan dan pengabdiannya dalam beribadah,
Allah mengangkatnya ke derajat Al-Muqarrabun, yaitu suatu derajat tertinggi di
sisi Allah. Lebih tinggi dari malaikat. Allah menobatkan Azazil sebagai
pemimpin dan imam para malaikat yang berkedudukan di langit. Lebih dari itu,
setiap doa dan permintaan Azazil kepada Allah, selalu dikabulkan oleh Allah.
Suatu hari, malaikat Israfil ketika berkeliling
surga melihat suatu tulisan yang tergantung di bawah Arsy Allah. Di dalamnya
ada suatu tulisan "Seorang hamba Allah yang telah lama mengabdi akan
mendapat laknat Allah SWT dengan sebab menolak perintah Allah".
Melihat dan membaca tulisan tersebut, malaikat Israfil tadi merasa takut
jikalau dialah hamba yang di maksud dalam tulisan. Tak hanya Malaikat Israfil,
para malaikat lain juga turut menangis, dimana malaikat-malaikat lain itu juga
memiliki kekuatan sama seperti Malaikat Israfil. Akhirnya malaikat
Israfil dan para malaikat lain mendatangi Azazil dan menceritakan tulisan
tersebut. Lalu para malaikat meminta Azazil untuk mendo’akan mereka kepada
Allah agar para malaikat selalu taat terhadap perintah Allah dan tidak menjadi
hamba seperti dalam tulisan tersebut.
Azazil menyampaikan do’a para malaikat kepada
Allah.
"Ya Allah...! Hamba-Mu yang manakah yang
berani menentang perintahMu itu, sungguh aku ikut mengutuknya."
Azazil lalu memanjatkan doa, "Ya Allah, janganlah Engkau
murka atas mereka”.
Do’a tersebut dikabulkan oleh Allah. Tapi sayang,
Azazil lupa berdo’a untuk dirinya sendiri, padahal dirinya adalah juga termasuk
makhluk ciptaan Allah dan merupakan salah satu dari sekian hamba-hambanya.
Selama kurun waktu 120 ribu tahun, Azazil menyandang
gelar kehormatan dan kemuliaan, tibalah saatnya Allah menciptakan suatu
makhluk untuk dijadikan khalifah di bumi, yaitu manusia. Manusia pertama yang
diciptakan Allah adalah nabi Adam AS. Nabi Adam diciptakan Allah dengan
sebaik-baik ciptaan dan diberikan segala ilmu pengetahuan.
Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 30-33, Allah
berfirman:
وَ إِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا
أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ
تَعْلَمُوْنَ
“Dan (ingatlah) tatkala
Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di
bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya
orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih
dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku
lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (30)
وَ عَلَّمَ
آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ
أَنْبِئُوْنِيْ بِأَسْمَاءِ هَؤُلاَءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ
“Dan telah diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama
semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berfirman :
Beritakanlah kepada-Ku nama-nama itu semua, jika adalah kamu makhluk-makhluk
yang benar.” (31)
قَالُوْا
سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيْمُ
الْحَكِيْمُ
“Mereka menjawab: Maha
Suci Engkau ! Tidak ada pengetahuan bagi kami. kecuali yang Engkau ajarkan
kepada Kami. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Tahu, lagi Maha
Bijaksana.” (32)
قَالَ
يَا آدَمُ أَنبِئْهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ
قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَّكُمْ إِنِّيْ أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ
وَ أَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ
“Berkata
Dia : Wahai Adam! beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu semuanya! Maka
tatkala telah diberitahukannya kepada mereka nama-nama itu semua, berfirmanlah
Dia : Bukankah telah Aku katakan kepada kamu,
bahwa sesungguhnya Aku lebih mengetahui rahasia semua langit dan bumi, dan
lebih Aku ketahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.” (33)
Allah SWT menyuruh semua malaikat termasuk Azazil
untuk sujud kepada nabi Adam AS, sebagai sujud penghormatan. Para malaikat
menaati perintah Allah, sujud kepada nabi Adam, tapi Azazil enggan untuk
bersujud. Saat para malaikat sudah bangun dari sujud, Azazil tetap dalam posisi
berdiri. Allah memerintahkan untuk sujud kedua kalinya. Para malaikat kembali
menaati perintah Allah, sujud kembali kepada nabi Adam. Lagi-lagi Azazil tidak
mau sujud. Saat para malaikat sudah bangun dari sujud yang kedua kalinya,
Azazil tetap dalam posisi berdiri, berdiri dalam kesombongan. Dia berdiri tegak
dan berpaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin
mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas pembangkangannya
terhadap Allah.
Firman Allah SWT :
(Q.S. Al Baqarah : 34)
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى
وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ )٣٤(
“ dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada
Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
Firman Allah swt QS Al Kahfi : 50:
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ
الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ
أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا (٥٠(
“ dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah
kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari
golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu
mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari
Allah) bagi orang-orang yang zalim.”
Firman Allah SWT :
(Q.S. Al Israa' : 61)
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ قَالَ
أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا (٦١(
“ dan (ingatlah),
tatkala Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu
semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata:
"Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"
Azazil merasa
dirinya berada dalam derajat yang mulia dan tinggi, dia tidak mau sujud kepada nabi
Adam, yang menurut dia nabi Adam adalah makhluk yang baru diciptakan, belum
beribadah seperti dirinya. Nabi Adam diciptakan dari tanah, sedangkan dirinya
dari nyala api. Unsur api lebih tinggi dari unsur tanah. Azazil merasa iri dan
somong terhadap nabi Adam. Karena itulah dia tidak mau sujud kepada nabi Adam. Azazil
menolak dan menentang perintah Allah SWT.
Akibat pembangkangannya
ini, seketika itu juga bentuk tubuh Azazil berubah. Sebelumnya Azazil memilik
tubuh yang indah. Kemudian Allah merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat
indah cemerlangan ke bentuk hina yang menyerupai babi hutan. Allah membentuk
kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas
punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepalanya seperti wajah kera, kedua
matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti
cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar
seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, Allah mengusirnya dari surga, bahkan
dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi
melainkan dengan cara sembunyi, Allah melaknatnya hingga hari kiamat. Penyebutan namanya bukan Azazil lagi, melainkan
Iblis, yaitu pembangkang.
Meski Iblis pada
sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai ratusan sayap, banyak
ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan
dia juga pemimpin para malaikat dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi
jaminan sama sekali baginya. Ketika Allah membalas tipu daya iblis, maka
menangislah Malaikat Jibril dan Mikail. Lalu Allah SWT berfirman kepada para
Malaikat, "Apakah yang membuat kamu menangis?", lalu mereka menjawab,
"Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.". Kemudian Allah
kembali berfirman kepada Malaikat, "Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua
tidak aman dari tipu daya-Ku.".
Setelah di usir
dari surga, maka Iblis berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku
dari Surga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan
penguasaan-Mu." Lalu Allah berfirman pada Iblis, "Engkau dikuasakan
atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.".
Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman,
"Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan
untukmu dua padanya.".
Berkata iblis lagi,
"Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman, "Dada-dada
mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran
darah.". Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku.", maka
Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong
menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang
berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong
mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram. Dan pada anak-anak,
yaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan
cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat
perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul
Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata
pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat.".
Iblis berkata,
“Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan (hari Kiamat).”
Berfirman Allah, “Sesungguhnya kamu termasuk yang orang-orang diberi tangguh.”
Iblis bersumpah, “Karena Engkau telah menghukumi saya tersesat, saya sungguh
akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus (Shirathal Mustaqim).
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang, dari kanan
dan kiri mereka. Engkau tidak akan menemukan kebanyakan dari mereka (ke dalam
golongan) yang bersyukur.” Allah berfirman, “Keluarlah kamu darinya (surga)
sebagai yang terhina lagi terusir. Sesungguhnya siapa saja di antara mereka
(manusia dan jin) yang mengikuti (jejak) kamu, Aku akan benar-benar mengisi
neraka Jahannam itu dengan kalian.”. Kejadian tersebut terekam dalam Al Qur’an surat Al
Isra’ ayat 60-65, surat Al Hijr ayat 37-38.
Sejak saat itu Iblis
terusir dari surga. Tapi sebelum keluar dari surga, Iblis sudah berjanji akan
mengeluarkan nabi Adam dari surga juga, seperti dirinya. Dalam kesempatan lain,
akan di bahas tentang bagaimana Iblis mampu mengeluarkan nabi Adam dari surga.
Di bumi, Iblis mendirikan kerajaannya di atas air (lautan), meniru
Arsy Allah yang juga terletak di atas air, di atas langit ke tujuh. Sedangkan menurut Ibnu Katsir, dalam bukunya yang
berjudul "Al-Bidayah Wanniyah" menjelaskan bahwa Iblis mempunyai
banyak tentara dan memilih lautan sebagai istana. Seperti diketahui bahwa luas
lautan mencapai dua pertiga dari luas bumi. Oleh karena itulah ia menempatkan
kerajaannya di lautan agar ia lebih leluasa memerintah bala tentaranya yang
jumlahnya sangat banyak sehingga memerlukan pusat kerajaan yang luas. Sedangkan
lautan adalah daerah yang sangat luas.
Dari kisah ini, kita bisa mendapatkan pelajaran
bahwa Iblis yang dulunya adalah ahli Ibadah dan makhluk Allah yang mulia
sekalipun, bisa menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah karena kesalahannya. Untuk
itu, sebaiknya kita menjauhi sifat-sifat Iblis seperti sombong, angkuh iri
dengki dan yang lainnya agar kita terhindar dari laknat Allah. Sombong,
iri, dan dengki adalah permulaan dosa yang dilakukan makhluk terhadap Allah
SWT.
Wallahua'lam..
*Disadur dari beberapa sumber
Wallahua'lam..
*Disadur dari beberapa sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar