Salah satu tuduhan populer kaum kafir terhadap Islam adalah tuduhan bahwa umat Muslim bershalawat kepada Nabi Muhammad menandakan Nabi Muhammad belum selamat. Tuduhan tersebut muncul akibat ketidak-mengertian mereka mengenai arti shalawat itu sendiri. Sebelumnya kita ketahui terlebih dahulu arti dari shalawat. Shalawat artinya kemuliaan atau kesejahteraan, perintah shalawat tertulis jelas dalam Al-Qur'an firman Allah Subhana Wa Ta'ala.
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
(QS. Al-Ahzab' 33:56)
Shalawat merupakan kewajiban bagi kaum Muslim
sebagai bagian dari perintah dari Allah. Lantas apakah itu berarti Nabi
Muhammad belum selamat?
★ Setiap Nabi Dijamin Masuk Surga
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam sudah dijamin masuk surga, ayatnya secara eksplisit maupun implisit
banyak tertera dalam Al-Qur'an.
مَنْ كَانَ يَظُنُّ
أَنْ لَنْ يَنْصُرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ
إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهُ مَا
يَغِيظُ
"Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah
sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah
ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian
hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang
menyakitkan hatinya." (QS. Al-Hajj' 22:15)
إِنَّا فَتَحْنَا
لَكَ فَتْحًا مُبِينًا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا
تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
"Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu
(Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta
menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang
lurus," (QS. Al-Fath' 48:1-2)
Dosa Nabi Muhammad telah diampuni oleh Allah baik
yang telah lalu maupun yang akan datang, serta beliau dipimpin ke jalan yang
lurus. Itulah salah satu keistimewaan para nabi-nabi Allah yang semuanya sudah
pasti mendapat jaminan surga. Semua utusan pilihan Allah sudah jelas akan
diselamatkan diakhirat kelak beserta orang-orang yang beriman.
إِنَّا لَنَنْصُرُ
رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ
الأشْهَادُ
"Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul
Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya
saksi-saksi (hari kiamat)," (QS. Al-Mu'min' 40:51)
Para Rasul Allah dipastikan selamat dunia dan
akhirat, tapi jaminan itu tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap taat
beribadah kepada Allah serta terus memohon ampunan kepada-Nya. Dan hal tersebut
merupakan keistimewaan lain para Nabi dibanding manusia biasa. Walaupun jaminan
surga sudah mereka dapatkan, tapi mereka tidak henti-hentinya bersyukur dengan
ibadah yang lebih tekun.
Diriwanyaatkan dari Ibunda Aisyah Radhiyallahu
‘Anha berkata: “Sungguh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam shalat malam hingga
merekah kedua telapak kakinya. Aku bertanya kepada beliau, ”Mengapa engkau
melakukan hal ini, wahai Rasulullah? Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?”, Beliau menjawab,
“Apa aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Bukhari & Muslim)
Hadits diatas adalah contoh bagaimana Nabi
Muhammad terus bersyukur walaupun kehidupannya sudah dijamin dunia dan akhirat.
Tanpa perlu penjelasan panjang lagi kita sudah mengetahui bahwa Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alahi Wasallam telah dijamin keselamatan dan surga baginya.
Sekarang pertanyaannya, mengapa kita masih harus bershalawat kepada Nabi
Muhammad, bukankah dia sudah pasti masuk surga? Lantas apa fungsi shalawat itu?
★ Fungsi Shalawat Kepada Nabi
Tujuan Allah menyuruh manusia bershalawat
kepada Nabi Muhammad ialah agar umat Islam seluruhnya menaruh rasa hormat
kepada beliau. Sebab beliau adalah pilihan-Nya untuk menjadi Nabi terakhir dan
penutup para Nabi, yang membebaskan manusia dari kehidupan jahiliyah. Atas
perjuangan beliau, umat manusia bisa dihantarkan ke alam yang terang benderang.
Beliaulah yang mengantarkan umat manusia dari kehidupan hewani menjadi
kehidupan yang manusiawi. Jika tanpa beliau yang diutus atas izin Allah, maka
tidak akan ada yang membendung kebejatan moral yang dilakukan umat manusia hari
ini.
Oleh sebab itu sebagai orang yang tahu diri,
umat manusia sangat wajib untuk mensyukuri jasa beliau. Untuk mengabadikan rasa
syukur dan jasa Nabi Muhammad inilah maka shalawat serta salam dijadikan
sebagai salah satu rukun dzikri, yaitu suatu bacaan rukun bagi umatnya setiap
mengerjakan shalat.
Dapat dilihat masyarakat kita pun memiliki cara
tersendiri untuk mengenang jasa orang yang menurut mereka pahlawan. Contohnya
membuat patungnya, gambarnya, atau seperti para pahlawan Indonesia yang
wajahnya diabadikan dalam uang kertas. Sedangkan Allah memberi petunjuk kepada
kita untuk mengenang jasa Nabi terakhir Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam
yang terpuji dengan mengucapkan shalawat kepadanya.
Seandainya Allah tidak memberikan contoh dan
petunjuk tentang tata cara mensyukuri karunia-Nya yang telah diberikan melalui
baginda Nabi, tentu akan terjadi bermacam-macam cara dalam mensyukuri nikmat
tersebut. Misalnya dengan memberikan sesajian, tumbal, korban hewan, dan
lain-lain menurut selera serta keinginan masing-masing sehingga akhirnya
mengarah pada pengkhultusan dan kemusyrikan. Oleh karena Allah memberikan
petunjuk Al-Qur'an dalam hal etika menghormati manusia pilihan-Nya, maka umat
Islam mematuhi perintah tersebut agar tidak terjadi kekacauan dalam beribadah
kepada-Nya.
Fungsi lain shalawat pun tertera dalam salah
satu hadits yang disebutkan sebagai berikut:
Dari Anas bin Malik radiallahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa yang
bershalawat kepadaku satu kali saja, niscaya Allah akan memberikan sepuluh
kesejahteraan kepadanya dan dihapuskan darinya sepuluh kesalahan dan diangkat baginya
sepuluh derajat." (HR. Bukhari, Nasa'i, Ibnu Hibban & Hakim)
Atas dasar hadits tersebut, maka umat Islam
dimanapun berada selalu membacakan shalawat kepada Rasulullah setiap waktu
shalat maupun setiap kali mendengar namanya disebut. Sebab dengan membacakan
satu kali shalawat kepada Rasulullah, maka balasannya adalah mendapat sepuluh
kebaikan dan dihapuskan sepuluh keburukan. Siapa yang tidak mau mendapat pahala
sebanyak itu? Tentu saja untuk mendapatkan pahala kemuliaan itu pribadi kita
juga harus didukung nilai-nilai Islami.
Dengan demikian, keberadaan Nabi Muhammad
sebagai utusan Allah sungguh membawa berkah dan rahmat bagi umatnya. Sebab
dengan bershalawat kepadanya satu kali saja, akan memperoleh pahala sepuluh
kebaikan dan menghilangkan sepuluh keburukan. Sungguh beruntung menjadi
pengikut beliau.
Jadi intinya shalawat kepada Nabi itupun
kembali kepada diri kita sendiri. Lantas apakah hanya Nabi Muhammad yang mesti
dishalawatkan?
★ Nabi Lain Juga Dishalawatkan
Al-Qur'an mencatat bahwa setiap Nabi yang
diutus oleh Allah, juga diberikan karunia shalawat atas mereka. Begitupun
dengan umat mereka juga bershalawat kepada Nabi yang diutus untuknya.
Shalawat untuk para Rasul Allah:
"Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai
keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas
para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam." (QS.
Ash-Shaaffaat' 37:180-183)
• Shalawat untuk Nabi Ibrahim Alaihissalam:
"Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian
yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
(yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim." (QS. Ash-Shaaffaat'
37:108-109)
• Shalawat untuk Nabi Musa Alaihissalam dan
Nabi Harun Alaihissalam:
"Dan Kami abadikan untuk keduanya (pujian
yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian; (yaitu):
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun." (QS. Ash-Shaaffaat'
37:119-120)
• Shalawat untuk Nabi Nuh Alaihissalam:
"Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian
yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian; "Kesejahteraan
dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam." (QS. Ash-Shaaffaat' 37:78-79)
• Shalawat untuk Nabi Ilyas Alaihissalam:
"Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian
yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu):
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?" (QS. Ash-Shaffaat'
37:129-130)
• Shalawat untuk Nabi Yahya Alaihissalam:
"Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu
dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih
kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian
(dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti
kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal
dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali." (QS. Maryam' 13:12-15)
• Shalawat untuk Nabi Isa Alaihissalam:
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini
hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang
nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku
seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku,
pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali." (QS. Maryam' 19:30-33)
Itulah ucapan shalawat untuk para Nabi dalam
Al-Qur'an. Gelar "Alaihissalam" sendiri yang dimiliki oleh para Nabi
juga merupakan shalawat yang berarti "semoga keselamatan dilimpahkan
kepadanya". Begitu juga dengan gelar Nabi Muhammad yaitu Shallallahu
'Alaihi Wasallam. Intinya bershalawat kepada Nabi adalah perintah Allah, bukan
atas inisiatif para Nabi, bukan karena semata-mata keinginan Nabi Muhammad,
tapi perintah Allah kepada manusia beriman sebagai bentuk pernghormatan kepada
para Nabi-Nya.
Ketauhilah, bershalawat atau tidaknya kita
kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak akan menurunkan derajat
beliau disisi Allah sebagai manusia termulia. Seandainya pun di dunia ini tidak
ada yang bershalawat kepada beliau, tentu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
Wasallam akan tetap menjadi manusia yang terdahulu masuk surga bersama umatnya
di akhirat kelak.
★ Yesus Dalam Bible Dishalawatkan
Umat Kristen begitu bersemangat
mempermasalahkan masalah shalawat Nabi ini karena mereka berpikir dalam
Bible-nya tidak ada shalawat terhadap Nabi. Apakah mereka betul? Ternyata
mereka salah! Sang Nabi dari Nazaret pun didoakan shalawat oleh para pengikut
beliau pada zamannya.
Matius 23:39 Dan Aku berkata kepadamu: Mulai
sekarang kamu tidak akan melihat aku lagi, hingga kamu berkata: DIBERKATILAH
DIA yang datang dalam nama Tuhan!
Lukas 13:35 Sesungguhnya rumahmu ini akan
ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan
melihat aku lagi hingga pada saat kamu berkata: DIBERKATILAH DIA yang datang
dalam nama Tuhan!
Lukas 19:38 Kata mereka: “DIBERKATILAH DIA yang
datang sebagai raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di
tempat yang mahatinggi!
Yohanes 12:13 Mereka mengambil daun-daun palem,
dan pergi menyongsong Isa Al Masih sambil berseru-seru: “Hosana! DIBERKATILAH
DIA yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!
Matius 21:9 Dan orang banyak yang berjalan di
depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana
bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat
yang mahatinggi!"
Ucapan pemberkatan dan doa Hosana tersebut
tersebut diatas adalah untuk Yesus. Apakah arti "Hosana"? Doa atau
pujian? Kita lihat Hosana dalam Perjanjian Lama.
Mazmur 118:25
אנא יהוה הושיעה נא
אנא יהוה הצליחה נא
ānnā’ yəhwâ HWOSI‘AH NA’ ’ānnā’ yəhwâ haṣəlîḥâ
nnā’
Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya
TUHAN, berilah kiranya kemujuran!
Kita bisa mengerti bahwa dalam banyak referensi
Hosana mengandung pengertian seruan doa :
"derived from Aramaic ( הושע נא
) from Hebrew הושיעה נא)
) (Psalm 118:25, הוֹשִׁיעָהנָּא
), meaning “help” or “save, I pray“, “an appeal that became a liturgical
formula; as part of the Hallel… familiar to everyone in Israel." (The
Bauer lexicon)
"Diambil dari bahasa aram ( הושע נא
) dan juga bahasa Ibrani ( הושיעה נא ) (Mazmur 118:25, הוֹשִׁיעָהנָּא
) yang berarti “Tolong” atau “Selamatkanlah, Ku berdoa”. Sebuah seruan yang
menjadi tata cara ibadah; sebagai bagian dari Hallel. yang dikenal setiap orang
di israel." (Kamus Kata Bauer)
"hosanna, indecl. particle translit. fr.
the Heb.; strictly, a cry expressing an appeal for divine help “save! Help, we
pray!”; in a liturgical usage, a shout of praise and worship “hosanna, we
praise you” (Matthew 21:9)" (The Friberg Lexicon)
"Hosanna, diambil dari bahasa Ibrani yang
berarti: seruan dengan sungguh sungguh & tegas untuk meminta pertolongan
Tuhan. “Selamatkanlah! Tolonglah, kami memohon!”. Dalam tata ibadah, seruan
untuk berdoa & memohon “HOSANA, Kami memberkatimu" (Matius 21:9)"
(Kamus Kata Friberg)
"hosanna (in Aramaic), an exclamation of
praise literally meaning, “Save, I pray”." (The UBS Lexicon)
"Hosanna (bahasa aram), sebuah seruan doa
yang berarti: “Selamatkanlah, Kumohon”." (Kamus Kata USB)
"hosanna (an Aramaic expression meaning
“help, I pray” or “save, I pray,” but which had become a strictly liturgical
formula of praise)" (The Louw-Nida Lexicon)
"Hosanna (sebuah ekspresi dari orang aram
yang berarti “Selamatkanlah, Ku doakan”, tapi menjadi susunan kata ibadah doa
yang tegas)." (Kamus Kata Louw-Nida)
"A Hebrew exclamation of praise to the
Lord, or an invocation of blessings" (http://www.artikata.com/arti-90566-hosanna.php)
"Hosanna in the highest,” the closing
words of which no longer give any sense The same is the case with the words
“Hosanna to the son of David” in Matt xxi. 9, “Hosanna in the highest” being a
corruption of the original version."
(http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=925&letter=H&searc
h=hosanna)
"Hoshanot Today is Hoshana Rabbah, the
seventh day of the festival of Sukkot which is also a minor holiday of its own.
The name means “The Great Hoshana” or “The Great ‘Please Save Us’!”."
(http://velveteenrabbi.blogs.com/blog/2010/09/hoshanot.html)
Menurut info dari Wikipedia, pengertian kata
Hosana ada 2 pandangan:
1. Judaism: "Hoshana" ( הושענא
) is a Hebrew word meaning PLEASE SAVE OR SAVE NOW. In Jewish liturgy, the word
is applied specifically to the Hoshana Service, a cycle of prayers from which a
selection is sung each morning during Sukkot, the Feast of Booths or
Tabernacles. The complete cycle is sung on the seventh day of the festival,
which is called Hoshana Rabbah ( הושענא רבא , “Great Hosanna”).
2. Christianity "Hosanna" (Greek
transcription: ὡσαννά, hōsanna) is the CRY OF PRAISE OR ADORATION shouted in
recognition of the Messiahship of Jesus on his entry into Jerusalem, Hosanna!
Blessed is the one who comes in the name of the Lord![3] It is used in the same
way in Christian praise.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Hosanna)
Jadi Yahudi yang empunya kata Hosana
mengartikannya sebagai permohonan alias doa sedangkan Kristen mengartikannya
sebagai pujian atau sanjungan.
Sekarang kita lihat maknanya secara etimologi:
Etymology: Hosanna \Ho*san”na\
(h[-o]*z[a^]n”n[.a]), noun; plural Hosannas(-n[.a]z). [Greek, from Hebrew
h[=o]sh[=i]‘[=a]h nn[=a]save now, save, we pray, h[=o]sh[=i]a’ to save (Hiphil,
a causative form, of y[=a]sha’) + n[=a], a particle.]
(http://www.mechon-mamre.org/p/pt/pt26b8.htm)
Dari etimologi diatas jelas bahwa makna kata
"Hosana" adalah memohon atau mengharapkan selamat atasnya, bukan
memuji sang penyelamat.
Jadi berdasarkan info-info tersebut, Hosana
memiliki makna sebagai permohonan dilimpahkan atau doa keselamatan atasnya. Cek
juga pemakaian kata itu pada liturgy Jahudi, dan ternyata para patriarch
Abraham, Isaac, Jacob, Moses, Aaron, Joseph dan David juga dihosanahi alias
dimohonkan keselamatannya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Hoshana_Rabbah)
Dalam penggalan ayat Bible yang telah
ditampilkan sebelumnya, dapat dilihat doa sekaligus berkat juga dialamatkan
untuk Yesus Kristus atau Nabiullah Isa Al-Masih dari para pengikutnya.
Anda dapat mendoakan orang lain dengan format
yang serupa pemberkatan. Misal, "Diberkatilah kamu oleh Tuhan",
"Allah memberkatimu", "Dilapangkanlah jalan-jalanmu",
"Dimudahkanlah ujian hari ini", dan sebagainya. Dalam bahasa Arab,
seringkali seorang muslim mendoakan saudaranya dengan kalimat "Barokallahu
fiikum" yang berarti "Semoga ALLAH memberkahi anda" atau
"Berkat ALLAH tercurah atas anda".
Yesus bukan hanya mendoakan para pengikutnya,
bahkan Nasrani generasi pertama pun juga mendoakan shalawat dan berkat untuk
beliau. Sekali lagi, doa shalawat dan salam adalah kebiasaan setiap pengikut
para Nabi dari dulu untuk Nabi mereka. Dan Islam pun terus melestarikan hal
ini. Semoga ini dapat menjawab keraguan anda terhadap Islam.
Allahumma Shalli 'alaa Muhammad, Wa'alaa aali
Muhammad. kama Shallaita' alaa Ibrahima Wa'alaa aali Ibrahima Wabarikh 'alaa
Muhammad Wa'alaa aali Muhammad, Kama Barakhta 'alaa Ibrahima wa'ala aali
Ibrahima, fil' aalamiinaa' Innaka hamidun majiid.
*http://adijullio.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar